Ini bukan sebuah kebetulan loh.

Selain stetoskop, dokter juga identik banget sama tulisan tangan yang jelek dan bahkan nggak bisa dibaca. Hal ini ternyata nggak cuma terjadi pada satu atau dua dokter aja loh melainkan hampir semua dokter di dunia ini punya tulisan yang bisa dibilang ruwet abis kek kabel headset. Nah, lo pernah bertanya-tanya nggak sih kenapa sih tulisan mereka selalu jelek? Apa iya dulu saat mau masuk kuliah jurusan kedokteran syaratnya harus punya tulisan jelek? Ternyata enggak gaes. Ada beberapa alasan di balik tulisan jelek para dokter di dunia ini.


Via WordPress.com

Menurut penelitian, dokter paling banyak menulis tangan dibandingkan sama profesi yang lain. Nggak cuma resep doang, segala sesuatu yang berhubungan sama pasien harus ditulis. Ini udah jadi aturan. Segala sesuatu yang dikatakan dokter kepada pasiennya harus ditulis sebagai bukti.

Dalam satu hari seorang dokter bisa nulis banyak bangeeet. Menurut pengakuan seorang dokter sih, dia nulis hampir 10-12 jam tiap harinya. Nggak heran dong kalo otot dan tangannya pegel terus tulisannya jadi makin jelek. Lo aja kalo disuruh nulis banyak saat di kelas pasti makin lama tulisan lo juga makin kacau kan? Nulisnya cuma diseret doang.


Via Gifer

Alasan lainnya adalah waktu. Seandainya satu dokter ketemu satu pasien dalam satu jam, kemungkinan tulisannya bisa lebih rapi. Kenyataannya dokter cuma punya waktu singkat buat melayani pasien dan udah ditunggu pasien berikutnya.

Salain alasan yang udah disebutin itu, ada satu lagi yang nggak kalah penting nih. Tulisan dokter yang susah dibaca bertujuan buat menjaga kerahasiaan sehingga cuma dokter dan farmasis aja yang tahu. Kenapa harus dirahasiakan? Biar pasien nggak tahu dan supaya resep itu nggak digunakan dengan sembarangan.