Masalahnya meminta maaf bukanlah hal mudah. Terutama jika kesalahan yang diperbuat besar. Kadang butuh kedewasaan bersikap untuk mengesampingkan ego demi mengakui kesilapan kita. Dan saat kita sudah berhasil mengeluarkan kata maaf pun tak jarang kita masih melakukan kesalahan.
Berikut ini para pakar etiket berbagi mengenai kesalahan yang sering diperbuat saat seseorang mencoba untuk meminta maaf, dilansir The Huffington Post (30/7).
1. Mencari-cari alasan untuk membela diri
"Agar orang lain pulih dari [sakit hati mereka], atasi masalah yang ada dan akui tindakanmu tidak benar. Titikberatkan pada peran Anda dalam kesalahan itu," kata Diane Gottsman, pakar etiket, penulis Etiket Modern untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan pendiri Protocol School of Texas.
Meskipun Anda bisa memberi penjelasan tentang kesalahan Anda, Anda tidak boleh menjadikan hal itu terdengar lebih penting daripada permintaan maaf itu sendiri.
2. Terdengar tidak tulus
"Ini sangat penting, dan orang-orang salah dalam melakukannya sepanjang waktu," katanya. Hal lain yang orang katakan adalah 'Jika Anda ingin saya minta maaf, tentu saja, saya akan minta maaf.' Tetapi itu tidak tulus."
Dalam jangka panjang, permintaan maaf yang tidak tulus hanya menciptakan jarak dan rasa tidak percaya yang lebih besar. Jadi berhati-hatilah dengan cara Anda mengucapkan kata maaf.
3. "Aku minta maaf, tapi..."
"Ada kebutuhan untuk mengatakan, 'Ya, saya benar-benar minta maaf, tetapi saya tidak bermaksud seperti itu,'" kata Post. Akan lebih baik jika Anda mengucapkan "Saya tidak bermaksud begitu, dan saya benar-benar minta maaf."
4. Mencoba menyalahkan orang lain
Jika itu adalah kesalahan yang dilakukan bersama, cobalah untuk fokus pada kesalahan yang menjadi bagian Anda saja. Tidak perlu menyalahkan orang lain, apalagi menyalahkan orang yang sedang Anda bujuk untuk memaafkan Anda. Sekali lagi kesampingkan ego Anda dan akui kesalahan yang Anda perbuat dengan lapang dada.
5. Terlambat meminta maaf
Intinya daripada terus-menerus dihantui rasa bersalah dan perkara jadi semakin runyam, tak ada ruginya untuk segera meminta maaf.
6. Menuntut segera dimaafkan
"Setelah Anda mengajukan permintaan maaf, jangan berharap ada perubahan dalam waktu singkat," kata Gottsman. "Seringnya kita begitu ingin mencapai titik rekonsiliasi sehingga lupa bahwa perlu waktu agar segala sesuatu berjalan baik dan kembali seperti semula. Semua itu tidak akan terjadi dengan indahnya tepat setelah Anda meminta maaf," kata Post.
Nah, ternyata meminta maaf itu tidak sesimpel kata yang diucapkan, ya. Rupanya masih banyak yang perlu dipelajari agar penyesalan kita benar-benar diikhlaskan oleh orang lain.